Kupang, Suara Harapan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang bersama UNICEF dan CIS Timor mengadakan pertemuan advokasi untuk mendukung anak tidak sekolah kembali bersekolah.
Pertemuan yang digelar di Aula Dinas PMD Kabupaten Kupang pada Kamis (6/6) itu menjadi wadah untuk mencari solusi dan mendorong kebijakan yang mendukung akses pendidikan bagi anak-anak tidak sekolah di Kabupaten Kupang.
Plt Sekda Kabupaten Kupang, Novita Foenay, mewakili Pj Bupati Kupang, Alexon Lumba, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Semakin baik tingkat pendidikan, akan semakin baik pula kualitas sumber daya manusia. Semakin baik kualitas SDM menjadikan semakin baik pula kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap pertemuan itu dapat menghasilkan solusi untuk mengembalikan anak-anak tidak sekolah ke bangku sekolah. “Mari kita sama-sama bergerak menjadi agen perubahan dalam bidang pendidikan,” ajaknya.
Perwakilan Unicef dan CIS Timor, Elfrid V. Saneh, menjelaskan program penanganan Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Kupang sudah dilakukan sejak November 2023.
“Dalam proses tersebut telah dilakukan pendataan Anak Tidak Sekolah dengan aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) di 4 Desa,” jelasnya.
Program ini telah berhasil mengidentifikasi 116 anak tidak sekolah di 4 desa di Kecamatan Amarasi Selatan (Desa Nekmese dan Sahraen) dan Kecamatan Kupang Barat (Desa Manulai I dan Oetmanunu). Dari jumlah tersebut, 46 anak telah berhasil kembali bersekolah.
Data dapodik Kabupaten Kupang dan Kemendikbud RI juga menunjukkan tingginya angka putus sekolah di beberapa desa di Kabupaten Kupang, terutama di Desa Manusak, Oesao, Noelbaki, Oebelo, dan Tanah Merah.
Elfrid berharap pertemuan ini dapat mendorong pemerintah desa untuk memiliki inisiatif dalam mendukung anak tidak sekolah kembali bersekolah dan mencegah anak usia sekolah tidak bersekolah, putus sekolah, atau lulus tidak melanjutkan.
“Melalui pertemuan ini kami berharap agar pemerintah desa juga mampu memiliki inisiatif yang dapat mendorong Anak Tidak Sekolah untuk kembali bersekolah,” harapnya. (*)