OELTUA, SH – SMP Negeri 4 Taebenu menciptakan terobosan baru dalam pendidikan karakter melalui program Vokal Grup Ekumene, yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang agama. Program ini menjadi bagian dari upaya sekolah untuk mendekatkan hubungan antara guru, siswa, dan masyarakat.
Kepala SMP Negeri 4 Taebenu, Cornalius Oktavianus Lenati, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga sarana bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan.
“Program Pembiasaan ini dilaksanakan oleh para guru agama Kristen Protestan dan Katolik. Anak-anak tidak hanya berdoa, tetapi juga berkontribusi dalam kegiatan keagamaan di gereja melalui Vokal Grup Ekumene,” jelasnya.
Lenati menambahkan bahwa keterlibatan siswa dalam kegiatan gereja, baik Katolik maupun Protestan, merupakan cara untuk mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan berkarakter.
“Di Oeltua, terdapat dua agama utama, Katolik dan Protestan, sehingga anak-anak bisa aktif di gereja melalui vokal grup mereka,” ujarnya.
Guru Agama Kristen Protestan, Semci M. Lanmai, menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pembiasaan, tetapi juga memperdalam spiritualitas siswa.
“Kami menerapkan beberapa panca program pelayanan, termasuk koinonia, liturgia, dan oikonomia. Vokal Grup Ekumene merupakan bagian dari liturgia, yang membantu siswa mengekspresikan iman mereka secara lebih mendalam,” terangnya.
Menurut Lanmai, kegiatan lain seperti CCA (Cepat-Cepat Buka Alkitab) tidak hanya meningkatkan literasi siswa dalam membaca dan menulis, tetapi juga memperkuat iman mereka melalui perenungan ayat-ayat Kitab Suci.
Kepala SMPN 4 Taebenu, Oktovianus Lenati (kedua dari kiri) bersama para guru pembina Program Pembiasaan Vokal Grup Ekumene
Guru Agama Katolik, Kristina Tuto, menyatakan antusiasmenya terhadap partisipasi siswa dalam program ini.
“Kami baru saja membawa anak-anak untuk tampil menyumbang lagu di kebaktian di GMIT Elim Oeltua. Ini adalah penampilan perdana mereka, dan mereka berhasil tampil dengan sangat baik,” ungkapnya dengan bangga.
Program Vokal Grup Ekumene ini tidak hanya mengembangkan bakat dan kemampuan siswa dalam bidang musik, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter mereka.
“Kami memberikan motivasi dan pendampingan, serta berupaya membentuk karakter mereka dengan dukungan penuh dari orang tua,” ujar Andy S. Fudikoa, salah satu guru yang terlibat dalam program ini. (*)