Majalah Suara Harapan – Sebanyak 70 rumah warga di pesisir Pantai Tablolong, tepatnya di Dusun 1-3, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terendam banjir rob, Selasa (4/2/2025).
“Air pasang yang datang secara tiba-tiba menghantam dan merendam 70 rumah milik warga,” ujar Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata.
Banjir rob itu menyebabkan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Wirata, tinggi banjir rob itu sekitar 50-60 sentimeter (cm) atau setinggi betis orang dewasa.
Meski demikian, Wirata berujar, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, sebanyak 1.032 warga terdampak dan terpaksa melakukan evakuasi mandiri agar menjauh dari pesisir pantai.
“Sehingga kami bersama instansi terkait langsung turun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga serta melakukan pemantauan terhadap situasi di lapangan,” jelas Wirata.
Menurut Wirata, tanda-tanda adanya banjir rob itu sudah mulai sejak Senin (3/2/2024) malam. Gelombang laut kala itu menghantam pasir penahan dekat kawasan penduduk di Desa Tablolong.
“Fenomena banjir itu baru pertama kali terjadi yang diakibatkan pasang surut air laut yang tinggi ditambah pemukiman warga yang langsung berada di bibir pantai,” jelas Wirata.
Dinsos Bangun Posko Darurat untuk Korban Banjir Rob
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kupang membangun posko darurat dan dapur umum bagi warga Desa Toblolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terdampak banjir rob, Selasa (4/2/2025).
“Saya sedang di lokasi kejadian untuk mengecek sekalian membangun dapur umum agar warga yang mengungsi bisa mendapat makanan dan minuman,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Paulus Liu, Selasa sore.
Paulus menjelaskan, tim sedang melakukan pendataan terhadap warga yang terpencar akibat kepanikan. Setelah data terkumpul, Dinsos segera mendistribusikan makanan siap saji serta berbagai kebutuhan pengungsi.Kami masih mencari para warga yang mengungsi karena mereka semua terpencar. Untuk penyediaan makanan dan minuman, kami siapkan satu posko saja,” jelas Paulus.
Dinsos bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang juga tengah berdiskusi untuk menyiapkan kebutuhan pengungsi, seperti alat mandi, makanan, minuman, dan selimut.
“Kami bersama tim BPBD Kabupaten Kupang sedang berdiskusi di lokasi. Semua kebutuhan pengungsi pasti kami tanggulangi segera,” tegas Paulus.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang, Smit Fanggi, menambahkan bahwa pendataan warga yang mengungsi terus dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan logistik dan keperluan lainnya.
“Kami sudah menyampaikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini sejak naiknya status Bibit Siklon Tropis 90S dan 99S menjadi Siklon Tropis Taliah dan Vince yang dirilis BMKG agar warga bisa mengantisipasi dampaknya,” pungkas Smit.*Referensi Sumber detik.com