Kupang, Suara Harapan – Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meningkat pada Selasa (9/1/2024) malam dan mengeluarkan asap putih dan kelabu setinggi 800-1000 meter di atas puncak kawah.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung tersebut dari Siaga menjadi Awas, level tertinggi dalam skala empat tingkat.
Menurut laporan PVMBG, gunung berapi yang memiliki ketinggian 1584 meter di atas permukaan laut itu juga teramati memancarkan sinar api dan lontaran lava pijar sejauh 50 meter ke arah utara. Selain itu, tercatat tiga kali gempa berfrekuensi rendah dan dua kali gempa vulkanik dangkal, serta tremor menerus dengan amplitudo dominan 7.4 mm.
PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung api dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi dan sektoral lima kilometer ke arah barat laut-utara.
Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diharapkan untuk tetap berada di dalam rumah, dan jika berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung api jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan pos pengamatan gunung api Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, atau PVMBG, Badan Geologi di Bandung.
PVMBG juga akan selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan gunung api Lewotobi Laki-laki.