KUPANG, SH – Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, berpegang pada prinsip bahwa kepemimpinan yang efektif adalah yang mampu menggabungkan visi yang jelas, tindakan yang nyata, dan kedekatan dengan masyarakat.
Lumba, yang memulai karir sebagai CPNS di Timor Timur (sekarang Timor Leste) sebelum akhirnya pindah ke Kupang setelah referendum 1999, telah melalui berbagai posisi penting di pemerintahan.
Pengalaman panjangnya, mulai dari Kepala Sub Bagian Rancangan Hukum di Biro Hukum hingga Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, membentuk pemahaman mendalamnya tentang tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Kupang.
“Tantangan itu bukan beban, tapi teman yang harus kita hadapi bersama,” ujar Lumba dalam wawancara eksklusif dengan Suara Harapan, Sabtu (10/8).
Ia melihat berbagai persoalan yang masih dialami Kabupaten Kupang sebagai peluang, bukan hambatan. Menurutnya, Kabupaten Kupang, meski telah melahirkan beberapa kabupaten baru, perlu mengembalikan pamornya sebagai “induk” yang kuat.
Salah satu fokus utama Lumba adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menyoroti rendahnya pendapatan per kapita dan masih adanya kemiskinan ekstrem.
Untuk mengatasi hal ini, Lumba proaktif menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat. “Banyak uang di pusat, tinggal bagaimana kita pintar-pintar mengaksesnya,” ujarnya.
Ia mencontohkan keberhasilan mendapatkan dana Rp 6 miliar untuk pembangunan sektor perikanan dari pertemuan singkat dengan Bappenas, Kemenkomarves, dan DKP di ruang rapat Bupati beberapa waktu lalu.
Masih terkait hal itu, Lumba juga menyampaikan telah mengajukan beberapa proposal di bidang infrastruktur jalan, kesehatan, pertanian, perhubungan, dan perindustrian saat kunjungan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agung Laksono.
“Beliau (Agung Laksono) juga berjanji akan membuka pasar induk di Kabupaten Kupang,” tambahnya.
Lumba juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang terjun langsung ke masyarakat.
“Minimal jadi pemimpin itu harus dengar keluhan masyarakat, setelah dengar keluhan itu baru kita rumuskan kebijakan yang akan kita ambil,” ujarnya.
Meski masa jabatannya sebagai penjabat bupati terbatas, ia berharap dapat meletakkan dasar yang kuat bagi kepemimpinan selanjutnya untuk membawa Kabupaten Kupang lebih maju dan sejahtera. (*)