Bacaan : Efesus 5:17-20, Mazmur 96:1-2, Mazmur 118:26
Bernyanyilah Dengan Segenap Hati Untuk Tuhan
Majalah Suara Harapan – Hidup dalam Kairos Tuhan adalah hidup dalam anugerah dan kesempatan yang masih Tuhan berikan kepada kita sepanjang masa.
Waktu yang di gambarkan oleh Paulus adalah waktu Kairos, hidup berkenan , hidup baik dan benar secara konsisten.
Mengevaluasi untuk memperbaiki diri dengan cara saling memperhatikan dengan seksama dan mempergunakan waktu dengan baik sebagai kesempatan melayani Tuhan dengan sukacita dengan segenap hati.
Bernyanyilah bagi Tuhan , bermazmurlah bagi Tuhan dengan segenap hati karena nyanyian adalah pujian / madah syukur yang bukan saja dulantunkan dan di hafalkan tetapi doa dari dalam hati yang di persembahkan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur.
Bernyanyilah dengan segenap hati untuk Tuhan.
Teks yang di gunakan oleh rasul paulus dalam kitab efesus 5, bicara tentang cara hidup manusia baru dalam berbagai dinamika harus tetap memunculkan karakter Kristus.
Ayat 15-17 , kata memperhatikan dan mempergunakan adalah kata kerja yang merujuk pada apa yg harus di kerjakan dalam teladan hidup. Di perhatikan, dipergunakan. Apa yang diperhatikan dan digunakan merujuk pada waktu, dalam hal ini Kairos , kesempatan dan anugerah , bukan kronos yang menunjuk pada tanggal, hari, bulan dan tahun berjalan.
Kairos secara konsisten merujuk pada pengertian memahami apa kehendak Tuhan. Karena itu relasi dan kehidupan yang terjaga menolong kita mengerti kairos dalam kehendak Allah.
Kesempatan hanya 1 kali datang dalam hidup setiap orang. 1 Tesalonika 4:3 mengajarkan kita untuk menjaga hidup dalam kekudusan.
Hidup kudus berarti sadar kita adalah orang berdosa dan diberikan waktu kairos untuk berjalan memperbaiki diri bersama Tuhan
Ayat 19-20, jangan seperti orang bebal , janganlah bodoh , jangan mabuk anggur tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.
Ini gambaran orang orang yang memberontak untuk lari dari panggilan hidup.
Cara mudah untuk mengatasi kesepian adalah mabuk dan minum anggur, penolakan dari fase denial secara psikologis ketika seseorang tidak menerima kenyataan.
Penyangkalan (denial) adalah tahap pertama dalam lima tahap kesedihan yang dijelaskan oleh psikiater Swiss-Amerika Elisabeth Kübler-Ross.
Tahap ini merupakan reaksi normal terhadap berita yang mengejutkan dan tidak terduga.
Penyangkalan merupakan tahap awal untuk bertahan ketika menghadapi kehilangan. Pada tahap ini, seseorang cenderung tidak ingin mengakui bahwa telah mengalami hal buruk.
Penyangkalan dapat berfungsi sebagai pertahanan sementara, sehingga kita dapat menenangkan diri dan menghadapi kehidupan berikutnya.
Penyangkalan bisa terjadi ketika seseorang berpura-pura baik-baik saja atau tidak terjadi apa pun.
Lima tahap kesedihan yang dijelaskan oleh Elisabeth Kübler-Ross adalah: Penyangkalan (denial), Marah (anger), Menawar (bargaining), Depresi (depression), Penerimaan (acceptance).
Mabuk anggur adalah bagian pelampiasan karena tidak menerima kenyataan hidup.
Hidup dipenuhi oleh Roh Kudus menuntun kita hidup berdamai dengan Allah. Berbicara dalam mazmur dan kidung pujian.
Mazmur adalah nyanyian bangsa israel. Mazmur dan nyanyian adalah jenis sastra yang indah. Menyanyi dengan suara dan menyanyi dari hati.
Umat diajak belajar bernyanyi dari hati dengan segenap hati secara utuh jiwa dan raga melantunkan pujian bagi Tuhan.
H A. VAN DOP dalam menggubah nyanyian jemaat mengatakan orang yang bernyanyi dengan baik dan benar dari hati sesungguhnya sedang menaikan doa bagi. Menyanyi dengan baik seperti orang yang berdoa dua kali.
Refleksi dan Aplikasi
Bernyanyilah dengan segenap hati untuk Tuhan di dasari dari: Kerendahan hati, menyadari kemahakuasaan Tuhan atas hidup kita.
Sadar kita orang berdosa dan kalau kita mau hidup dalam tuntunan Tuhan maka berbicara dengan Tuhan adalah cara pertama yg selalu kita ambil dalam menghadapi setiap Masalah.
Bernyanyilah bagi Tuhan dengan nada berirama dalam nikmat Tuhan. Doa dan pujian selalu memperbaharui hidup kita.
Selamat bersiap diri , salam dan doa dari pastori liliba. Tuhan Yesus Memberkati. Pdt. Desiana Rondo Effendy, M.Th