KUPANG, SH – Di tahun kelima kepemimpinannya sebagai Kepala Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Melkior Y. Radja masih terus berusaha merealisasikan salah satu harapan masyarakat desa, yakni membebaskan desanya dari ancaman banjir yang setiap tahun melanda.
Kepada Suara Harapan, Rabu (21/8), Melkior kembali mengungkapkan harapan itu. Ia ingin sebelum masa jabatannya berakhir, harapan itu bisa terpenuhi.”Kami di sini setiap tahun kalau musim hujan pasti banjir. Air dari sungai Noelbiboko dan kali-kali lain pasti meluap,” ungkap Melkior.
Untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah penanganan melalui program pembuatan pintu air yang dibiayai dari dana desa.
“Sudah dua pintu air yang kami bangun,” ujar Melkior.
Meski demikian, menurutnya program itu belum bisa sepenuhnya mengatasi masalah banjir. Kalau musim hujan hampir dipastikan air dari sungai Noelbiboko akan meluap lagi.
“Kami sudah usulkan untuk pembangunan bronjong sepanjang enam kilometer. Mudah-mudahan bisa dijawab oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” ungkapnya.

Banjir merendam salah satu rumah warga di Desa Pariti, 26/12/2022. (Foto Kata NTT)
Menurutnya, pembangunan bronjong sepanjang enam kilometer itu membutuhkan biaya yang besar sehingga tidak bisa dianggarkan dari dana desa yang sudah ada aturan penggunaannya.
“Karena itu kami sangat berharap perhatian dari pemerintah dan pihak-pihak lain sehingga kami bisa bebas dari masalah banjir ini,” ungkapnya sekali lagi.
Penggunaan Dana Desa
Sejak menjabat tahun 2019, Melkior mengaku berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Desa Pariti.
“Selama menjabat 2019 sampai 2024, banyak hal yang sudah kami buat untuk masyarakat. Walaupun dihadapkan pada tantangan pandemi, kami bersyukur pemerintah masih dapat memperhatikan kesejahteraan masyarakat sehingga kami dapat melaluinya,” ujar Melkior.
Di tahun 2024 ini, meskipun alokasi dana desa agak berkurang, pihaknya tetap dapat melaksanakan berbagai program, di antaranya pembangunan 1 unit sumur bor, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk 106 bayi dan balita, serta pembuatan 2 unit pintu air untuk menangani banjir.
“Di sisa masa jabatan, kami akan berupaya semaksimal mungkin dengan bantuan dari pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan Pusat untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tegasnya. (*)