KUPANG, SH – Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan Lahan Pertanian, Sukriansyah S. Latief, melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Kupang untuk meninjau pelaksanaan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi.
Pada Kamis (15/8) pagi, kunjungan difokuskan pada Kelompok Natalia di Desa Tanah Putih, Kecamatan Kupang Timur. Kepada media, Latief mengungkapkan optimisme terhadap perkembangan program.
“Kemarin kami juga pergi ke Sulamu, ada 20 hektar MT2 (Musim Tanam Kedua) padi yang kondisinya bagus sekali. Pompanisasi juga berjalan dengan baik,” ujarnya.
Meski demikian, Latief mengakui adanya tantangan dalam implementasi program, terutama terkait bahan bakar untuk pompa.
“Salah satu kesulitan mereka adalah bahan bakar. Ke depan, kita akan evaluasi kebijakan ini, mungkin lebih menggunakan solar sel atau listrik,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Amin Juariah, menyambut baik kehadiran tim dari kementerian. Menurutnya, kehadiran staf ahli langsung di lapangan memberikan motivasi sekaligus evaluasi terhadap pelaksanaan program.
“Kehadiran staf ahli menteri pertanian ini adalah motivasi bagi kita semua. Pemerintah pusat bisa melihat secara langsung dampak bantuan dan kendala yang ada di lapangan,” kata Amin
Amin juga menekankan perlunya solusi yang disesuaikan dengan kondisi lokal. Karena baginya, setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi agroklimat, ketersediaan air, infrastruktur pendukung dan sebagainya.
“Kabupaten Kupang punya masalah tersendiri, berbeda dengan misalnya keadaan di Jawa. Kita berharap dengan kunjungan ini bisa mencari solusi yang cerdas, seperti memanfaatkan listrik masuk sawah atau tenaga surya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian dan Penyuluhan Kabupaten Kupang, Martinus Balan, melaporkan bahwa sudah ada 82 pompa yang terdistribusi, dengan lahan terairi mencapai sekitar 236 hektar. (*)