KUPANG, SH – Membangun dengan hati adalah sebuah komitmen untuk meletakkan kepentingan masyarakat luas di atas kepentingan pribadi dan golongan. Komitmen inilah yang menjadi dasar pelayanan Alexon Lumba ketika dipercaya menjadi Penjabat Bupati Kupang.
Kepada Suara Harapan, Sabtu (24/8), Lumba menekankan bahwa hanya dengan semangat kebersamaan dan hati yang tulus, Kabupaten Kupang dapat keluar dari berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari masalah stunting hingga infrastruktur yang masih tertinggal.
“Kita bangun dengan hati, duduk bersama, diskusi, dan cari jalan keluar. Kalau bisa segera eksekusi, kita eksekusi. Kalau butuh waktu karena misalnya keterbatasan keuangan, kita rintis jalannya untuk dilanjutkan oleh kepala daerah terpilih nanti,” ujar Lumba.
Masalah Kabupaten Kupang: Stunting hingga Infrastruktur
Alexon Lumba menggarisbawahi beberapa masalah utama yang dihadapi Kabupaten Kupang, yang menurutnya dialami juga kabupaten lain di Pulau Timor, seperti stunting, kemiskinan ekstrem, pendapatan per kapita yang rendah, infrastruktur yang belum maksimal, serta pendidikan dan kesehatan.
“Hal-hal ini yang harus menjadi perhatian kita. Memang kita bukan malaikat yang datang langsung menyelesaikan masalah, tapi kita mulai berusaha untuk mengurangi dari yang ada sekarang,” tambahnya.
DOB Amfoang Raya: Peluang dan Tantangan
Terkait Daerah Otonomi Baru (DOB) Amfoang Raya, Alexon menegaskan bahwa prosesnya sempat terhenti akibat moratorium dari pemerintah pusat. Namun, ia berharap setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih nanti, moratorium tersebut bisa dibuka kembali.
“Kalau DOB Amfoang bisa terbentuk, pelayanan pemerintah kepada masyarakat akan lebih terjangkau. Namun, masyarakat harus sepakat dulu terkait penentuan lokasi ibu kota,” jelasnya, mengingatkan bahwa perselisihan terkait lokasi ibu kota bisa menjadi hambatan dalam proses tersebut.
Solusi Pembangunan Kabupaten Kupang
Menurut Lumba, solusi atas masalah-masalah di Kabupaten Kupang sangat tergantung pada kemauan kepala daerah dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, agama, serta aparat keamanan dan penegak hukum.
Kerjasama dengan pemerintah pusat juga dianggap krusial mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah.
“Di pusat mereka siap membantu, yang penting bagaimana cara kita membawa diri, menyampaikan hal-hal yang masih kita butuhkan untuk membangun kabupaten Kupang,” tutur Lumba.
Pesan Terkait Pilkada
Menjelang Pilkada 27 November mendatang, Lumba mengimbau masyarakat untuk menjaga suasana kondusif dan tidak terpecah belah karena perbedaan pilihan. Ia menekankan bahwa semua calon yang maju adalah putra-putri terbaik Kabupaten Kupang.
“Yang penting adalah kita menilai visi dan misi mereka, untuk melihat seperti apa Kabupaten Kupang lima tahun ke depan,” tutup Lumba. (*)